Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..
“Rapunzel….lay down your hair…” Ibu tiri
Rapunzel memanggil sang putri raja cantik jelita yang dalam kisah film kartun
Rapunzel, digambarkan sebagai toko film kartun yang digambarkan berwajah cantik
jelita, memiliki tubuh dan wajah yang mempesona serta bergelar putri raja,
begitu memukau penonton yang kebanyakan anak-anak perempuan berbagai umur, baik
dewasa remaja maupun anak-anak.
Tokoh-tokoh film kartun yang digemari
anak-anak perempuan dari dulu hingga sekarang selalu menggambarkan wanita
cantik yang lemah gemulai, lembut dan rupawan, cerdas dan cantik, yang
menemukan cinta sejati, satu-satunya pria gagah yang menolong sang putri dari
kutukan ataupun nasib buruk lainnya dengan mencium lembut bibir sang putri yang
digambarkan sebagian awalan dari cinta kasih yang suci dan sejati.
Padahal ciuman pertama yang diperoleh sang
putri dari bibir pemuda yang baru dikenalnya jelas adalah bentuk perzinahan
karena dilakukan dengan orang lain yang bukan muhrimnya. Namun di dalam kisah
film anak-anak, hal tersebut digambarkan sebagai cinta sejati.
Kisah romantika percintaan kaum putri
dengan pangeran yang paling terkenal adalah kisah Cinderella yang kehilangan
sepatu kaca dan akhirnya menemukan seorang pangeran yang tampan rupawan yang
menikahinya dan akhir ceritanya ditutup dengan berdansa dan perkawinan yang
bahagia selamanya. Kisah cinta tersebut kemudian dikembangkan dan ditutup
dengan akhiran yang menggambarkan pernikahan yang diselenggarakan antara sang
putri dengan penolongnya yang akhirnya kisah selesai dengan akhiran happily
ever after, akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.
Gambaran tokoh film kartun Cinderella, Snow
White, Rapunzel dan film-film kartun lainnya sungguh sangat meninabobokan kaum
wanita yang telah diprogram sejak anak-anak remaja kita dan anak-anak gadis
kita masih kecil. Hal yabg digambarkan adalah sebuah kisah percintaan yang
sangat romantis dimana sang putri adalah pihak yang lemah yang menunggu
datangnya seorang pangeran yang menyuguhkan cinta sejati, dan hidup bahagia
selamanya.
Kaum wanita dari kecil dininabobokan kisah
percintaan seperti itu, sehingga persiapan bagi para anak gadis kurang
dipersiapkan dikalangan umat islam. Seharusnya kita mampu membuat film yang
menyuguhkan kisah pernikahan dan walimahan seorang gadis yang digambarkan akan
memperoleh lelaki yang baik bila dari kecil mereka taat pada Allah, mampu
menjaga dirinya dan menjadi pribadi gadis yang solehah yang pada akhirnya hanya
lelaki soleh saja yang mampu untuk menyuntingnya. Dan perjuangan sang gadis
dalam memperoleh pangeran hatinya berupa lelaki yang soleh itu, digambarkan
dengan ketekunannnya menjaga solat malam, menjaga dirinya dan menjaga serta
memperbanyak amalan soleh.
Fenomena yang ada sekarang sangat banyak,
anak gadis kita yang dilalaikan dengan kisah-kisah romansa percintaan yahudi,
sehingga pada umumnya banyak anak gadis kita yang memuliakan sebuah resepsi
pernikahan dengan romansa percintaan picisan yang dikemas dengan nama kisah
Cinderela, Rapunzel maupun Snow White yang kemudian berkembang dengan
kisah-kisah percintaan di sinetron, dan terakhir romansa percintaan film-film
korea yang sangat digandrungi anak gadis jaman sekarang.
Wahai, dimanakah kisah sohabiyah yang mampu
menggandeng dan membentuk kisah-kisah percintaan yang islami sehingga gadis-gadis
kaum muslimah memiliki contoh bagaimana pernikahan yang akan dilaluinya nanti
dilakukan secara islami, tidak hanya sekedar happily ever after (hidup bahagia
selamanya), yang penuh khayal dan membuat sang gadis tidak siap dan sangat
terkejut ketika menemukan kenyataan yang sesungguhnya dalam kehidupan berumah
tangga.
Wallahu Waliyyut Taufiq.
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar