Jumat, 30 November 2012

~ ( HIKMAH ) Nabi Musa & Ahli Ibadah ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



Suatu ketika Nabi Musa Di tengah perjalanan bertemu dengan seorang ahli ibadah yang sedang ber-uzlah menjauhkan diri dari keramaian. Ketika melihat Nabi Musa mendekatinya, sang abid mendekat dengan penuh semangat. Wahai Nabi Allah, pasti engkau suka berkomunikasi dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tolong tanyakan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, di surga tingkat berapa nanti aku ditempatkan di akhirat? kata sang abid penuh yakin.

Wahai hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bagaimana engkau bisa memastikan dirimu akan masuk surga? kata Nabi Musa dengan heran.

Bagaimana tidak, wahai Nabi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aku mengasingkan diri dari keramaian sudah selama empat puluh tahun. Aku telah meninggalkan segala-galanya. Selama itu aku tidak pernah melakukan perbuatan dosa. Aku hanya berdzikir dan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aku menjaga makanan haram, dengan tidak aku makan kalau tidak dari daun-daun yang langsung jatuh ke pangkuanku. Aku tidak minum kalau bukan air hujan. Tidak pastikah aku masuk surga?

Nabi Musa kemudian melanjutkan perjalanannya. Di Bukit Sina, ia berkomunikasi dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah Subhanahu Wa Ta'ala, di tengah perjalananku aku bertemu dengan seorang hamba-Mu. Dia ingin tahu di surga tingkat berapakah gerangan tempatnya nanti? Jawab Allah Subhanahu Wa Ta'ala Wahai Musa, sampaikan kepadanya bahwa tempatnya di neraka. Nabi Musa terkejut.

Ia pun kembali menemui sang abid. Melihat Nabi Musa datang, sang abid dengan penuh semangat menemuinya. Ia ingin cepat mengetahui di surga tingkat berapa tempatnya kelak di akhirat. Di surga ke berapa tempatku nanti? Katakan secepatnya, wahai Nabi Allah Subhanahu Wa Ta'ala kata sang abid seraya mengguncang-guncang bahu Nabi Musa.

Sabar wahai sahabatku. Kabar yang kuterima tempatmu nanti di neraka.

Bagaimana mungkin wahai Musa. Ibadah empat puluh tahun diganjar dengan neraka? Tidak mungkin. Pasti engkau salah dengar. Tolong engkau kembali lagi kepada Allah, tanyakan di surga ke berapa tempatku kelak.�

Nabi Musa kembali. Di tengah perjalanan ia bergumam sendirian, Iya ya, aku akan memastikan.

Ya Allah, hambamu ingin kejelasan, apa benar tempatnya kelak di neraka? tanya Nabi Musa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sekali lagi.

Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Menjawab, Aku tadinya memang akan menempatkannya di neraka. Aku menciptakan manusia bukan untuk egoistis, Aku menciptakan manusia sebagai khalifah dan untuk saling membantu sesamanya menuju jalan-Ku.

Abid tadi bukan mendekatkan dirinya kepada-Ku. Ia melarikan diri dari realitas kehidupan yang nyata. Hanya memikirkan amal untuk dirinya sendiri.

Pada saat engkau berjalan menuju ke sini, abid itu tersungkur sujud, ia menangis sejadi-jadinya. Ia memohon kepada-Ku kalau benar dirinya kelak akan ditempatkan di neraka maka jadikanlah dirinya agar tubuhnya diperbesar sebesar neraka Jahanam, supaya tidak ada orang lain yang masuk ke dalamnya selain hanya dirinya.

Kesalehan individu identik dengan hubungan seseorang secara pribadi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ia melakukan ibadah yang pahalanya hanya untuk dirinya sendiri, tetapi manfaat ibadah yang dilaksanakannya tidak dirasakan secara langsung dan berkaitan dengan kepentingan orang banyak dijalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Pada suatu hari Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda kepada para sahabatnya: Kamu kini jelas atas petunjuk dari Robbmu, menyuruh kepada yang maruf, mencegah dari yang mungkar dan berjihad di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kemudian muncul di kalangan kamu dua hal yang memabukkan, yaitu kemewahan hidup yang mengakibatkan lupa diri dan kebodohan. Kamu beralih kesitu dan berjangkit di kalangan kamu cinta dunia. Kalau terjadi yang demikian kamu tidak akan lagi beramar maruf, nahi mungkar dan berjihad di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di kala itu yang menegakkan Al Quran dan sunnah, baik dengan sembunyi maupun terang-terangan tergolong orang-orang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)



Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Kamis, 29 November 2012

~ Subhanallah ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ, فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ. وَ رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ الّليْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى, فَإِنْ أَبَى نَضَحَت فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala merahmati seorang lelaki (suami) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” (HR Abu Dawud no 1308)

Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Rabu, 28 November 2012

~ Kala Cinta Datang ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



Jika dua orang mmang benar-benar saling menyukai satu sama lain. Itu bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yg bersabar.

Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik, bukan dengan melanggar banyak larangan, nilai-nilai agama. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar..



Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Selasa, 27 November 2012

~ Rahasia Di Balik Sebuah Ketenangan ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



Manusia adalah makhluk yang unik. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan manusia dengan komponen yang sangat sempurna; jasad, jiwa, akal dan hati. Di antara beberapa unsur tersebut, hatilah yang paling sensitif. Ya, hati manusia memang sensitif.

Hati manusia akan shock ketika dihadapkan dengan sebuah hal besar dan baru dalam kehidupan. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk memantapkan hati dalam keadaan tersebut. Usaha keras pun perlu dilakukan untuk meyakinkan kesiapan hati. Jasad, jiwa dan akal turut berperan mati-matian demi menghasilkan ketetapan hati yang mantap.

Mengapa hati sangat sulit ditaklukkan? Hati adalah salah satu unsur dalam diri manusia yang tidak bisa berbohong ataupun dibohongi. Hati manusia akan selalu berkata jujur. Ia akan selalu mengungkapkan kebenaran, walaupun akal dan jasad manusia memungkiri atau menutup-nutupi.

 Maka, tidaklah salah ketika Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam . berkata dalam sabdanya bahwa dalam diri manusia terdapat sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh akan menjadi baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh pun akan rusak. Ya, dia adalah hati.

Di sisi lain, hati juga sangat sulit untuk ditenangkan ketika ia sedang mengalami goncangan. Ketika hati kecewa, seluruh unsur dalam tubuh manusia akan terkena imbasnya. Akal seakan berjalan di tempat. Sejenak ia akan merasa bingung untuk melakukan fungsinya; membedakan baik dan buruk, dosa dan pahala. Jiwa terasa hampa. Jasad terkulai lemah dan tak berdaya untuk melakukan apapun. Semua terjadi hanya karena hati.

Ada sebuah ungkapan berbunyi "lidah manusia lebih tajam dari pedang", mengapa demikian? Karena sasaran serang lidah adalah hati. Ketika hati terluka, maka untuk memulihkan dan membangkitkannya kembali dari keterpurukan akan sangat sulit sekali. Hati manusia ibarat kaca, jika kaca retak atau pecah, maka tidak akan ada yang bisa menyatukannya kembali. Jikapun bisa, pasti bekas retak masih akan terlihat.

Oleh karena itu, selaku muslim kita dianjurkan untuk selalu menjaga hati. Kejernihan dan kesucian hati sangat penting untuk dipertahankan. Karena menodai hati sama dengan membunuh diri. Biarkan hati mekar dan bersemi di tengah padang cinta ilahi. Menebarkan semerbak wangi ketakwaan. Menyegarkan pandangan dengan warna-warni ketaatan.

Jika hati terlihat layu, segarkanlah ia dengan Al-Quran. Jika hati gersang, siramlah ia dengan air keridhoan. Jika hati menangis, usaplah air matanya dengan belaian kasih tuhan. Ya, hanya dengan kembali pada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala . hati dapat kembali tenang.

Ajarilah hati agar dapat menerima semua takdir yang telah ditetapkan. Karena sesungguhnya, skenario
Allah Subhanahu Wa Ta'ala . sangat indah. Di balik semua yang dirasakan hati, terdapat hikmah-hikmah ilahi. Selaku manusia, kita hanya bisa taat dan meyakini kebenaran itu semua.

Karena hanya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala . yang maha mengetahui segala sesuatu. Allah Subhanahu Wa Ta'ala  maha kuasa. Allah Subhanahu Wa Ta'ala . maha melihat dan mendengar. Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan menelantarkan hambaNya, sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Senin, 26 November 2012

~ Kisah Hikmah Mengaji Sejak Kecil ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..


Sebuah kisah tentang makna di balik perintah mengaji ...

“Jen, udah ngaji beluuum?”

“Jangan lupa, selesai sholat ngaji dulu. Jen.”

“Hapalanmu sudah sampai mana? Kok gak maju-maju sih?”

Kata-kata itu menemaniku sejak kecil. Suara Ibu yang berkali-kali dan tak pernah lelah mengingatkan aku untuk rajin mengaji. Entah dari kapan aku mulai mengaji, aku bahkan sudah lupa. Rasanya kalau tak salah, aku belum sekolah TK ketika Ibu ‘menyeret’ ku ke Mesjid.

Aku memang segan ikut belajar mengaji waktu itu. Masdar Ali, nama guru mengajiku terkenal galak luar biasa pada anak-anak yang suka bermain-main di depan halaman ketika shalat berjama’ah berlangsung. Meskipun tak pernah dimarahi, tetap saja suara seram Masdar membuatku takut padanya.

Tapi ketakutan itu hanya sesaat, setelah beberapa waktu aku mulai suka mengaji. Aku suka mengaji dan menghapal Al Qur’an bukan karena aku memahami artinya mengaji atau gunanya untukku. Aku suka karena setiap kali aku hapal satu surah Al Qur’an, Ayah dan Ibu lantas memberiku pujian. Semakin banyak aku hapal, Ayah dan Ibu semakin sering memujiku. Wajah gembira dan bahagia itulah motivasi terbesarku saat itu.

Memang tak ada hadiah yang diberikan, tapi rasanya saat itu hanya dengan kepuasan yang terpancar di wajah orangtua, aku sudah puas. Aku menjadi anak favorit Ibu karena lebih cepat dan lebih banyak menghapal dibandingkan dua saudaraku yang lain, Jon dan Eris.

Semakin besar, semakin banyak yang harus kuhapal dan kupelajari. Hadits-hadits pun menjadi tambahan pelajaran setelah mengaji. Dan untunglah, aku memiliki otak yang sepertinya langsung menyerap semua pelajaran itu dengan mudah. Makin lama makin banyak.

Usiaku terus bertambah. Kebiasaan menghapal Al Qur’an dan Hadits tak lagi disebabkan Ayah dan Ibu. Aku mengaji karena kebiasaan, dan anehnya setelah melantunkan beberapa ayat meskipun hanya beberapa baris rasanya ada ketenangan yang menyusup di batinku. Ketenangan itulah yang menjadi penyebab aku tak pernah melepaskan kebiasaanku itu.

Sampai kemudian dalam pergaulan sehari-hari, isi hapalanku baik ayat-ayat Al Qur’an maupun hadits Nabi menjadi sedemikian akrab di kepalaku. Setiap kali ada yang menyinggung soal mandi dan membersihkan tubuh, tanpa sadar aku mengarahkannya pada isi ayat atau hadits yang berhubungan dengan itu.

Begitu juga dengan tata cara hidup yang lain seperti pergaulan baik pada orangtua, pada perempuan, pada lelaki yang bukan seiman, semua ada dalam hapalan yang kuingat. Teman-teman juga mulai banyak bertanya padaku tentang ta’aruf, tentang pernikahan sampai soal warisan. Aku tak tahu, ternyata di antara banyak teman-temanku ada banyak yang tak sempat mengaji apalagi sampai menghapal.

Ketika dewasa, aku bertandang sekali ke rumah guru mengajiku. Masdar Ali, yang kini sudah tua renta. Suaranya yang galak tak lagi terdengar, hanya berganti dengan suara serak yang lemah. Mesjid tempatku belajar juga tak seramai dulu lagi saat maghrib menjelang.

Memang masih ada beberapa anak yang mengaji, tapi jumlah mereka bisa dihitung jari. Menurut Masdar, banyak anak-anak ikut les pelajaran umum di malam hari sehingga memilih untuk tidak mengaji. Ada nada keprihatinan saat Masdar menjawab pertanyaanku soal mesjid dan pengajian.

Setiap bulan memang ada pengajian, tapi itu hanya diikuti oleh orang-orang tua saja. Setiap tahun kala Ramadhan, memang ada pengajian dari malam bergantian hingga pagi menjelang. Tapi itu hanya musiman, demikian kata Masdar sedih.

Dulu, rasanya tak lengkap jika ada orangtua tak mengajari anaknya mengaji, menyuruhnya sholat dan menghapal surat Al Qur’an serta Hadits. Sekarang jarang sekali ada rumah yang memperdengarkan suara-suara orang mengaji di malam-malam hari. Malah yang lebih terdengar banyak adalah suara televisi yang sedang menyiarkan sinetron.

Aku terdiam, Masdar Ali memang benar. Seandainya dulu tak pernah dipaksa Ibu mengaji, aku mungkin tak mendapatkan hikmah di balik lantunan ayat-ayat yang kuhapalkan itu.

Tanpa kusadari, aku sedang membentuk pondasi dasar untuk kepribadianku, untuk menuntunku kelak menjalani hidup agar sesuai dengan kaidah agama yang kuanut. Aku menghapal semuanya dalam kepalaku, mengingatnya sepanjang hidup dan menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari.

Dan aku sangat sedihmendengar seorang teman berkata “Lo kok ngaji sih, Jen? Memangnya ini bulan Ramadhan ya?” pada suatu hari di siang bolong seusai shalat jumat di akhir bulan Dzulhijah.


Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Minggu, 25 November 2012

~ Duhai Ukhti ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



Duhai ukhti, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu ..
Maka dengarkanlah ..

Ukhti, saat ku jatuh cinta,
Tak akan ku berucap ..
Tak akan ku berkata ..
Namun ku hanya diam ..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan ..
Tak akan ku menggoreskan ..
Yang ku lakukan hanyalah diam ..

Aku tahu ..
Cinta adalah fitrah, sebuah penghargaan tak terperih ..
Karena cinta adalah kehidupan ..
Karena cinta adalah cahaya ..
Aku tahu ..
Hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita ..

Namun ..
Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn tenang ..
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dgn begitu banyak warna ..
Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang mbuat mu menderita ..
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula ..
Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir ..
Cinta adalah perangkap rasa ..
Sekali kau salah terjadi ..

Maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita ..

Maka ukhti,
Agar kau dapat keluar dari belenggu itu ..
Dan melaluinya dengan tenang ..
Maka mencintailah dalam hening ..
Dalam diam ..
Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari ..
Namun juga, jangan kau berlebihan dalam mencintai ..
Jangan kau umbar rasamu ..
Jangan kau serahkan segala sukamu ..
Cobalah merenung sejenak dan pikirkan dgn tenang ..
Kita percaya takdir, bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas ..
Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi, apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yang mengaturnya ..
Dan yakinlah di tangan-Nya semua yang baik-baik saja ..
Cobalah renungkan ..
Dia yang kau cintai, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu ..
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan kau tangisi ketika malam ..
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Ukhti,
Kita tak tahu dan tak akan pernah tahu ..
Hingga saatnya tiba ..
Maka ..
Ku ingatkan padamu, tidakkah malu jika smua rasa telah kau umbar ..
Namun ternyata kelak bukan kau yang dia pilih untuk mendampingi hidupnya?

Ukhti,
Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar ..
Begitu mulia untuk ditumpahkan ..
Dan Sadarilah ukhti ..
Fitrahmu wanita pemalu ..
Dan kau indah karena sifat malumu ..
Lalu,
Masihkah kau tampak indah jika rasa malu itu telah disangkal?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap ..

Duhai ukhti
Jadikan malu sebagai selendangmu ..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan ..
Dalam jeruji kesetiaan ..
Yah .. Kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Luh al-Mahfuz ..
Jauh sebelum bumi dan langit diciptakan ..
Maka cintailah dalam hening ..
Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untukkmu ..
Maka cukupalah Allah dan kau yang tahu segala rasamu ..
Agar kesucianmu tetap terjaga ..
Agar keanggunanmu tetap terbias ..
Maka ku beritahukan padamu ..
Pegang kendali hatimu, jangan kau lepaskan ..
Acuhkan semua godaan yg menghampirimu ..
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan ..
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan ..

Ukhti..
Yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya ..
Maka peganglah kendali hatimu ..
Lalu, arahkan pada-Nya ..
Dan cintailah dlm diam ..
Dalam hening ..
Itu jauh lebih baik ..
Jauh lebih suci... Aamiin



Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Sabtu, 24 November 2012

~ Manfaat Membaca Al-Qur'an ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya.

2. Ketika membaca al-Qur'an,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya.

3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Sayyid Quthb Rahimahullah.

4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kembali kepada-Nya.

5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala meski ia merasakan serba kurang di dunia.

6. Ayat-ayat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya.

7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu.

8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya.

9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif.

10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.

11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.'

12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala .

13. Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya.

Dan masih banyak manfaat-manfaat lainnya yang terus update dengan kondisi kehidupan kita ... Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu belajar dan meningkatkan diri untuk lebih dekat lagi dengan al-Qur'an ... Amiin ...



Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Jumat, 23 November 2012

~ Shalat Sunnah Rawatib (Qabliyah & Badiyah) ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



Sholat sunnah Qabliyah (sebelum shalat Fardhu) dan Ba’diyah (Sesudah shalat Fardhu) itu disebut shalat sunnah Rawatib, dilakukan 2 rakaat dg 1 kali salam spt biasa.

- 2 rakaat sebelum shalat subuh ..

- 2 rakaat sebelum shalat Zuhur dan 2 rakaat setelah shalat Zuhur
   bisa ditambah 2 rakaat, sehingga totalnya jadi 2×2 rakaat/4 rekaat sebelum dan 2×2 rekaat setelah ...

- 2 rakaat sebelum shalat Ashar ..
   bisa ditambah 2 rakaat sehingga totalnya menjadi 2×2 rakaat sebelum shalat Ashar

- 2 rakaat setelah shalat Maghrib ...

- 2 rakaat sebelum shalat Isya dan 2 rakaat setelah shalat Isya.
   bisa ditambah 2 rakaat sehingga totalnya menjadi 2×2 rakaat setelah shalat Isya, dan 2 rakaat tambahan        ini, jika anda lakukan sudah sama seperti anda melakukan shalat malam 2 rakaat (sudah dianggap sebagai      shalat malam)

Di dalam Shalat Rawatib ada terdapat 10 rakaat yang sunnah muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam), berdasarkan hadits:

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam senantiasa menjaga (melakukan) 10 rakaat (rawatib), yaitu: 2 rakaat sebelum Dzuhur dan 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah Maghrib di rumah beliau, 2 rakaat sesudah Isya’ di rumah beliau, dan 2 rakaat sebelum Shubuh … (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Adapun rakaat yang lain termasuk sunnah ghairu muakkad, berdasarkan hadits-hadits berikut:

a. Dari Ummu Habibah, bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
    “Barang siapa senantiasa melakukan shalat 4 rakaat sebelum Dzuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka                 Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengharamkan baginya api neraka.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

   2 rekaat sebelum Dzuhur dan 2 rakaat sesudahnya ada yang sunnah muakkad dan ada yang ghairu                muakkad.

 b. Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda: “ Allah Subhanahu Wa Ta'ala  mengasihi orang yang                melakukan shalat empat rakaat sebelum (shalat) Ashar.” (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan        Ibnu Huzaimah)

Shalat sunnah sebelum Ashar boleh juga dilakukan dua rakaat berdasarkan Sabda Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam: “Di antara dua adzan (adzan dan iqamah) terdapat shalat.” (HR Imam Bazzar)

Jadi shalat sunnah rawatib ini penting.. dan mesti kita lakukan.

Ada Pertanyaan mengenai, apakah ada shalat Qabliyah maghrib atau tidak?

berikut penjelasan habibana Munzir Al Musawwa ..

Saudaraku yg kumuliakan,
Ikhtilaf mengenai shalat qabliyah maghrib, ada yg mengatakan tak ada, namun yg melakukannya adalah berpegangan pada hadits riwayat shahih Bukhari no. 598.

Namun sebagian para Muhaddits tak mengelompokkannya sebagai shalat rawatib, karena Rasul Shalallaahu 'Alayhi Wasallam tak selalu melakukannya, dan banyak para sahabat sepeninggal Rasul Shalallaahu 'Alayhi Wasallam tak melakukannya, ini menunjukkan bahwa hal itu bukan hal yg selalu dilakukan oleh Rasul saw, (Fathul Baari Almasyhur Juz 3 hal 59)

Oh ya, shalat Tahiyatul Mesjid juga penting ...

Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, janganlah duduk sehingga shalat dua raka’at.” (HR. Jama’ah Ahli Hadits)

Jika masuk ke mesjid, terus waktu sudah tidak ada lagi (sudah pada mulai shalat Fardhu, maka bisa kita ganti dg membaca “Subhanallah Walhamdulillah Walailahailallah Wallahu Akbar” sebanyak 4 kali.

Jika terlupa dan terlanjur duduk, tapi langsung ingat, maka boleh lah langsung melakukan shalat sunnah tahiyatul mesjid ini.

Setelah shalat sunnah tahiyatul mesjid, (setelah azan) barulah kita melakukan shalat sunnah Qabliyah.

bila waktu mepet :) .. misal anda datang ke mesjid dan anda tahu anda cuma sempat shalat 2 rekaat saja, padahal ingin bisa shalat tahiyatul masjid, shalat sunah wudhu (krn baru saja selesai wudhu), dan shalat sunah Qabliyah.. maka boleh 3 niat shalat ini anda gabung dalam satu kali shalat sunah 2 rakaat.
Jadi dalam satu shalat sunah 2 rakaat itu niatnya ada 3. Misal dg niat:
Usholli sunnatan Wudhu, wa Tahiyatul Masjid, wa Qabliyatun Zuhri, rak’ataini, Lillaahi Ta’ala.

(sengaja aku shalat sunah wudhu dan tahiyatul masjid dan qabliyah zuhur (shalat sunat sebelum zuhur), dua rakaat, karena Allah Ta’ala).

Menggabung niat spt ini boleh dalam mazhab Syafii.

Habib Munzir: "hal ini merupakan ijtihad ulama, dan demikian dalam madzhab syafii dan dapat dilihat pada Kita Busyral karim syarah muqaddimah hadramiyah, atau Syarah Baijuri dan syarah fiqih madzhab syafii lainnnya, namun sedikit yg sudah diterjemahkan"

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=8&id=23250#23250

Contoh niat shalat bisa dilihat di sini:

http://gadiskalispeluru.blogspot.com/2009/08/solat-sunat-tahyatul-masjid-dan-solat.html

Berikut, kita perdalam lagi dg artikel yg saya copy dari Forum Majelis Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (Shalat sunnah Rawatib dan hadits-hadits.)

Saudaraku yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala , pertanyaan anda sudah pernah dibahas sebelumnya di forum, berikut jawabannya yang sudah saya rangkum :

hal itu banyak teriwayatkan dg riwayat hadits yg berbeda, ada riwayat qabliyah dhuhur dan ba’diyyah nya masing masing 4 rakaat, ada riwayat qabliyyah asar 4 rakaat, ada riwayat Qabliyah magrib 2 rakaat.

mengenai dua rakaat sebelum jum’at memang riwayatnya lemah, namun demikian pendapat dari madzhab syafii melakukannya, adapula para ulama syafiiyah yg melakukannya 4 rakaat sebelum jumat (sesudah adzan)



BAB SHALAT SUNAH SUBUH 2 RAKAAT

1- sholat sunah subuh 2 rokaat.hadits shohih bukhori, muslim, abu dawud, tirmidzi.

Sedangkan surat yang sunah dibaca dalam 2 rokaat qobliyah subuh tersebut untuk rokaat pertama setelah alfatihah adalah surat Al kaafirun dan rokaat kedua adalah al ikhlas.Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam membaca alkafirun dan al ikhlas dalam 2 rokaat sunah subuh.(HR Muslim,abu dawud dan tirmidzi).

Begitu juga Hadits riwayat Ibnu majah dengan isnad yang kuat,dari Abdullah bin syaqiq dari Aisyah ra bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sholat 2 rokaat sebelum subuh membaca surat Al kafiruun dan al ikhlas.

Sholat sunah sebelum subuh ini boleh dilakukan dimasjid ataupun di rumah.

Kedua riwayat yang masing memperbolehkan sholat dirumah dan dimasjid sama dari Ibnu Umar ra tapi dengan jalan berbeda.

Namun sebagian salaf lebih memilih sholat sunah sebelum subuh itu dilakukan dirumah sebelum pergi kemasjid. Sebagaimana dinyatakan oleh mahky dari ibnu umar dan pendapat ini juga diperkuat oleh para guru imam Ibnu Hajar.

Ada pertanyaan bolehkah sholat sunah subuh dilakukan setelah sholat subuh apabila tertinggal?..

Jawabanya boleh. Dalilnya sebuah hadits dari Abu hurairah ra, Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda: "Barang siapa tidak sempat sholat sunah subuh,maka boleh dilakukan setelahnya (sholat subuh)".(HR Tirmidzi 423,juga imam haim dalam Al mustadrok 1/274,Baghowy dalam syarah sunah 3/335,Tafsir alqurthuby 2/304 dan alhindy dalam kanzul umal 19331).

Tapi dalam salah satu kitab fiqh syafi’iyyah disebutkan bahwa yang diperbolehkan untuk melaksanakan sholat sunah subuh dilakukan setelah sholat fardhu subuh adalah bagi yang terbiasa melakukan sholat sunah tersebut.Jika tidak terbiasa melakukannya maka tidak diperbolehkan karena ada hadits shohih yang mengatakan tidak ada sholat setelah sholat subuh.

Oleh para ulama larangan tersebut adalah pada sholat2 yang tidak mempunyai sebab/sunah mutlak.Tapi kalau sholat itu dzuu sababin seperti sholat qodho,sholat janazah dll maka diperbolehkan.

Mudah2an kita semua senantiasa mengamalkan sholat 2 rokaat sunah subuh.Karena Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sangat memperhatikannya,bahkan dalam sebuah hadits shohih nabi bersabda: "Dua rokaat sunah subuh lebih aku cintai dari dunia seisinya". (HR Muslim dalam kitab sholat almusafiriinb bab 14 no 97).

Masya Allah….Lihatlah bagaimana Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sangat mementingkan 2 rokaat sunah subuh itu.Mudah2an kita semua bisa konsisten mendirikan 2 rokaat sunah subuh sebagaimana Nabi kita Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam senantiasa melaksanakannya.



BAB ROOTIBAH AL DZUHRI / rowatib dzuhur.

Dari Abdullah bin Umar ra: "Saya sholat bersama Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam 2 rokaat sebelum dzuhur dan 2 rokaat setelahnya".(HR Bukhori,Muslim dan tirmidzi).

Dari Aisyah ra :"Bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam tidak pernah meninggalkan sholat sunah sebelum dzuhur 4 rokaat dan 2 rokaat sebelum sholat subuh".(HR Bukhori).

Dua hadits diatas adalah shohih semuanya,lalu manakah yang benar.Tentu saja dua2nya benar,karena semua shohih.Sebagian Ulama mengatakan bahwa jika Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam melakukan 4 rokaat sebelum dzuhur itu karena Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam melakukannya dirumah,sehingga Aisyah ra mengetahuinya.Sedangkan Ibnu umar hanya tahu ketika nabi sholat dimasjid 2 rokaat.

Menurut pendapat Abu ja’far Al thobary bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam lebih sering melakukan 4 rokaat sebelum dzuhur dari pada 2 rokaat.

Ada pendapat lain seperti berikut,4 rokaat sebelum dzuhur yang Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam lakukan bukanlah sunah dzuhur,tapi sholat sunah mutlak dimana Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam selalu melakukan setelah zawal/matahari mulai condong sedikit dari arah tegak diatas kepala.

Sebuah hadits dari tsauban ra:"bahwa Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sangat menyukai sholat setelah nishfi al nahaar/setelah tengah hari. Lalu Aisyah ra bertanya;"Ya Rasulallah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam ,aku melihat engkau suka sekali sholat disaat2 seperti ini".Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam menjawab:"Pintu2 langit dibuka,Allah melihat makhluknya dengan rahmat,itulah sholat,dimana nabi Adam,nuh,ibrahim,musa dan isa selalu menjaganya".(HR Al Bazzar).

Hadits diatas disebutkan oleh Al Zubaidy dalam kitab Ittihaf al saadat al muttaqin 5/145,kemudian Al haitsamy dalam mujma’ Al Zawaaid 2/219,Al mundziri dalam At Targhib wa attarhiib 1/400 dan Al Muttaqy Al Hindy dalam kanzul umal 23463.

Ada lagi hadits dari Abdillah bin Saib ra:"Bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam selalu sholat 4 rokaat setelah zawaalnya matahari dan sebelum dzuhur,dan Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:"Bahwa pada saat2 tersebut pintu2 langit dibuka dan aku sangat senang jika amalku naik merupakan amal sholih".(HR tirmidzi)

Dari Umi habibah ra berkata:"Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:"Barang siapa menjaga 4 rokaat sebelum dzuhur dan 4 rokaat setelahnya, maka Allah haramkan ia dari neraka".(HR Abu Dawud 1269, tirmidzi 427).Menurut Imam tirmidzi hadits ini Hasan shohih.

Umi habibah adalah salah isteri Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (Ummul mulminin). Nama aslinya adalah Romlah binti Abi sufyan.Menurut pendapat yang lain namanya Hindun binti abi sufyan .Sebelum dinikahi Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, Umi habibah adalah janda dari seorang sahabat bernama ubaidillah bin jahsy yang menjadi kelompok pertama yang ikut hijrah ke habayah.Kemudian setelah Ubaidillah wafat dan Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam memuliakan ummi habibah dengan menikahinya.

Hadits berikutnya dari Aisyah ra :"Bahwa jika Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam tertinggal sholat 4 rokaat sebelum dzuhur,maka beliau melakukannya setelah dzuhur".(HR Tirmidzi 426). Menurut Imam tirmidzi hadits ini hasan shohih.

Sementara hadits lainnya dari Ibnu Umar ra ,beliau berkata: "Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:"semoga Allah merahmati orang-orang yang sholat sunah dzuhur 4 rokaat".(HR Ahmad dan tirmidzi).
Hadits ini dihasankan oleh Abu Dawud.Tapi oleh Ibnu khuzaimah dan Ibnu Hibban hadits ini shohih.

Melihat beberapa hadits diatas, disimpulkan oleh kalangan madzhab Syafi’i bahwa yang rojih bahwa sholat sunah qobliyyah dan ba’diyyah dzuhur masing-masing 4 rokaat.



BAB SHOLAT SUNAH ASHAR

1- Hadits dari Ali Bin Abi Tholib ra ,bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sholat sunah sebelum         ashar 2 rokaat. (HR Abu Dawud 1272 dengan isnad shohih).

2- Hadits dari Ali Bin Abi Tholib ra,bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sholat sunah 4 rokaat          sebelum ashar dengan 2 salam.(HR Tirmidzi 429)menurut beliau hadits ini hasan.

3- Hadits dari Ibnu Umar ra,dari Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:"Semoga   Allah Subhanahu        Wa Ta'ala merahmati orang2 yang sholat 4 rokaat sebelum ashar".(HR Abu Dawud 1271 dan Tirmidzi           430). Hadits ini hasan menurut tirmidzi,tapi menurut Ibnu Hibban hadits ini shohih.

Hadits ke 1 dan ke 2 yang dari Ali Bin Abi Tholib nampak berbeda. Hadits pertama menjelaskan bahwa sholat sunah ashar 2 rokaat.Tapi pada hadits yang ke 2 mengatakan 4 rokaat.

Menurut Ibnu ‘Allan 2 hadits diatas tidak bertentangan,karena jumlah bilangan rokaat bukanlah hujjah. Karena menurut beliau Rosulullah SAW pada satu waktu melaksanakan sholat sunah ashar tersebut 2 rokaat dan saat yang lain 4 rokaat.

Melihat hal ini sebagian madzhab syafi’i berpendapat sholat sunah ashar ghoiru muakkad. Ini menurut Ibnu ‘Allan.Sedangkan Ibnu Ruslan mengatakan bahwa sholat sunah ashar adalah muakkad..Wallohu a’lam.

Catatan;
A). Madzhab Syafi’i : Disunahkan mengqodho sholat sunah yang punya waktu apabila tertinggal seperti sholat rowatib,d huha dan dua hari raya. Misalnya qobliyah subuh jika tertinggal maka disunahkan untuk di qodho setelah sholat subuh, atau qobliyyah ashar boleh dilakukan setelah ashar jika tertinggal.

Namun oleh sebagian ulama syafi’iyyah mensyaratkan diperbolehkannya hususnya mengqodho sholat qobliyah subuh dan qobliyah ashar adalah bagi orang2 yang yang memang membiasakan diri melakukan sholat2 sunah tersebut. jika tidak biasa,maka tidak diperbolehkan.Tapi menurut sebagian yang lain hal itu mutlak diperbolehkan, baik biasa maupun tidak biasa melakukannya.

Kalau sholat sunah itu tidak punya waktu maka tidak boleh diqodho jika tertinggal, apakah sholat sunah itu dzuu sabab/punya sebab seperti sholat gerhana atau sholat sunah yang tidak punya sebab seperti sunah mutlak, maka sholat itu tidak boleh diqodho



Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Kamis, 22 November 2012

~ Puas & Ber - Syukurlah Atas Pemberian Allah Subhanahu Wa Ta'ala ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..



Semoga tulisan ini bermanfaat, terutama bagi:

 • Seorang yang selalu merasa tidak puas, dengan apa yang ia dapatkan dari pemberian Allah Subhanahu Wa Ta'ala ..

 • Seorang yang selalu menggerutu dengan pemberian Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan terkadang meremehkan pemberian-Nya ..

• Seorang yang selalu memaksakan sesuatu yang tidak dia sanggupi, sehingga lupa nikmat yang ada dihadapannya ....

Saya pernah membaca perkataan Imam Ahmad rahimahullah kepada Syuja’ bin makhlad: ...

“Wahai Abu Al Fadhl, sesungguhnya ia hanya sebuah makanan di bawah makanan (yang lain), pakaian di bawah pakaian (yang lain) dan sesungguhnya ia hanya beberapa hari yang sementara.” Lihat kitab Thabaqat Al Hanabilah, 1/169 dan kitab Manaqib Al Imam Ahmad, karya Ibnul Jauzy, hal. 248.

 Maksud dari perkataan beliau adalah; ada makanan yang lebih tingkatannya dibandingkan makanan yang lainnya, tetapi tujuannya sama yaitu mengenyangkan, dan ada pakaian yang lebih tingkatannya dibandingkan pakaian yang lainnya, tetapi tujuannya sama, yaitu menutupi aurat pada tubuh, dan hidup ini hanya hari-hari yang sementara yang semua dari kita akan dikembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan dimintai pertanggung jawaban di hadapan-Nya

Setelah membaca perkataan ini, penulis teringat beberapa hal:

1. Yang penting tercapai tujuannya dan tidak menyelisihi ajaran islam, contoh; seorang ada yang sarapan cukup hanya dengan dua buah bakwan plus kopi manis panas, cukup baginya sampai siang tiba, tetapi ada yang sarapan harus dengan nasi uduk, plus lontong dan lauk. Padahal keduanya tujuannya satu yaitu; tidak lapar sehingga punggungnya tegak. Mari perhatikan sabda Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam :

Artinya: “Tidak ada sebuah tempat yang diisi oleh seorang manusia, lebih buruk daripada sebuah perut, cukup bagi seorang manusia beberapa suap, yang menegakkan punggungnya, dan jika hawa nafsunya mengalahkan manusia, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk nafas.”

Contoh lain; seorang ada yang berpakaian seharga setengah juta, ada lagi yang berpakaian limapuluh ribu atau seratus ribu. Dan semuanya sama tujuannya, yaitu menutup aurat agar tidak telanjang dan mempertontonkan aurat. Coba perhatikan Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala , mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” QS. Al A’raf: 26-27.

Ada sebagian yang pakaiannya sangat mahal tetapi, menyerupai pakaian orang kafir atau membuka aurat atau menyerupai pakaian lelaki bagi perempuan dan sebaliknya atau menimbulkan sikap terlalu berlebih-lebihan atau menimbukan sikap sombong, maka ini semua tidak tercapai tujuan dari berpakaian.

Silahkan ambil contoh yang lain; kendaraan, rumah tempat tinggal, fasilitas lainnya.

2. Allah Al Hakim, Maha Bijaksana di dalam penciptaan-Nya

 Kalau diperhatikan, dengan kehakiman-Nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala  telah menciptakan segala sesuatu pada tempatnya dan menurut ukurannya secara proporsional. Contoh; ikan ada yang harga sekilonya Rp 12.500,- dan disana ada ikan yang harga sekilonya Rp 50.000 sampai Rp. 100.000,-.

Maka yang seharga Rp 12.500,- diperuntukkan bagi yang mampunya hanya itu, meskipun tidak menghalangi yang mampu lebih dari membeli yang Rp 12.500,-.

Yang memaksakan adalah;

• seorang yang membeli ikan seharga Rp 60.000/kg padahal ia mampunya cuma membeli seharga 6.000/kgnya.

• seorang yang membeli baju seharga 250.000,- padahal ia mampunya cuma seharga Rp 25.000,-

• seorang yang membeli HandPhone seharga 5.000.000,- dengan gadget di dalamnya bermacam-macam, padahal ia mampunyai membeli dengan harga Rp. 500.000,- itupun bisanya cuma missed call doang!!! Disebabkan tidak ada pulsa untuk menelpon.

• seorang yang membeli motor seharga 50.000.000,- padahal ia mampunya Cuma seharga 5 – 7 juta.

Dan masih banyak contoh yang lain. Coba perhatikan ayat Al Quran yang menjelaskan tentang sifat Alllah Al Hakim;

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ; dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”QS. At Taubah: 60.

3. Puaslah terhadap pemberian Allah Subhanahu Wa Ta'ala niscaya Anda menjadi orang paling kaya ...

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengambil dariku kalimat-kalimat ini, lalu ia mengamalkannya atau memberitahukan siapa yang ingin mengamalkannya?”,

lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya, Wahai Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam ”, lalu beliau mengambil tanganku dan menghitung lima perkara, beliau bersabda:

“Jauhilah hal-hal yang diharamkan, niscaya Anda akan menjadi manusia yang paling beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala , relalah dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagikan untukmu, niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya, berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya Anda menjadi seorang beriman, dan sukai untuk manusia sesuatu yang Anda sukai untuk diri sendiri, niscaya Anda menjadi seorang muslim (sebenarnya) dan janganlah terlalu banyak tertawa, karena banyak tertawa mematikan hati (/perasaan).”

HR. Tirmidzi dan dihasankankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 100.

Maksud dari “Relalah dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagikan untukmu, niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya”:

Berkata Al Munawi rahimahullah berkata:

“Relakanlah”, maksudnya yaitu Puaslah, “dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagikan untukmu”, maksudnya adalah apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepadamu dan menjadikannya bagianmu dari rezeki, “niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya”, ..

.. maksudnya adalah karena sesungguhnya barangsiapa yang puas maka ia akan merasa cukup, bukanlah kekayaan dengan banyaknya materi akan tetapi kekayaan adalah kekaayaan jiwa, dan sifat puas adalah kekayaan dan kemuliaan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kebalikannya adalah kefakiran dan kehinaan kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan barangsiapa yang tidak merasa puas, ia tidak akan penah kenyang selamanya, jadi, di dalam perasaan puas terdapat kemuliaan dan kekayaan serta kemerdekaan, sedangkan pada kehilangan sifat tersebut terdapat kehinaan dan penghambaan diri kepada yang lain.” Lihat kitab Faidh Al Qadir, 1/161 dan kitab Tuhfat Al Ahwadzi, 7/36.

4. Sifat Puas dengan pemberian Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberkahi rezeki ...

Artinya: “Yunus meriwayatkan: “Abul ‘Ala asy Syikhkhir meriwayatkan kepadaku: “Telah meriwayatkan kepadaku salah seorang dari Bani Sulaim dan tidak aku kira kecuali ia telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji hanba-Nya dengan apa yang ia berikan kepadanya, maka barangsiapa yang rela/puas dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagikan maka niscaya Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberkahi baginya di dalam pemberiannya tersebut dan barangsiapa yang tidak rela/puas, niscaya tidak diberkahi baginya.”

HR. Ahmad dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 1869.


Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..