Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..
Barangkali kita pernah mendengar hadits yang menerangkan
wanita itu kurang akal dan agamanya. Apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut?
Apakah itu berarti merendahkan wanita?
Hadits yang kami maksudkan di atas adalah hadits berikut
ini,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ
وَدِينٍ أَغلَبُ لِلُبِّ الرَّجُلِ
الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ. فَقِيلَ:
يَا رَسُولَ اللهِ، مَا
نُقْصَانُ عَقْلِهَا؟ قاَلَ: أَلَيْسَتْ شَهَادَةُ
الْمَرْأَتَيْنِ بِشَهَادَةِ رَجُلٍ؟ قِيلَ: يَا
رَسُولَ اللهِ، مَا نُقصَانُ
دِينِهَا؟ قَالَ: أَلَيْسَتْ إِذَا
حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ
تَصُمْ
“Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan
agamanya paling bisa mengalahkan akal lelaki yang kokoh daripada salah seorang
kalian (kaum wanita).” Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apa maksudnya
kurang akalnya wanita?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian dua orang wanita
sama dengan persaksian seorang lelaki?” Ditanyakan lagi, “Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , apa
maksudnya wanita kurang agamanya?” "Bukankah bila si wanita haid ia tidak
shalat dan tidak pula puasa?”, jawab beliau. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari
no. 1462 dan Muslim no. 79)
Mengenai maksud hadits di atas diterangkan oleh Syaikh
‘Abdul Kairm Khudair, ulama senior di kota Riyadh Saudi Arabia dan saat ini
menjadi pengajar di Jami’ah Malik Su’ud (King Saud University Riyadh). Beliau
ditanya, “Apa maksud kurang akal dan agamanya bagi wanita sebagaimana
disebutkan dalam hadits ‘wanita itu kurang akal dan agama’?”
Syaikh hafizhohullah menjawab,
Tafsir tentang makna kurang akal dan agama telah diterangkan
dalam hadits muttafaqun ‘alaih (riwayat Bukhari-Muslim). Bahwa yang dimaksud
kurang akal adalah karena persaksian wanita itu separuh dari persaksian
laki-laki sebagaimana disebutkan dalam ayat,
فَإِنْ
لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ
“Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki
dan dua orang perempuan” (QS. Al Baqarah: 282). Inilah yang dimaksud wanita itu
kurang akal.
Sedangkan yang dimaksud wanita itu kurang agama adalah
karena pada satu waktu (yaitu kala haidh atau nifas, pen), wanita tidak puasa
dan tidak shalat. Inilah tafsir yang langsung diterangkan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam (secara marfu’) dan bukan hasil ijtihad seorang pun. Adapun
kondisi wanita di mana mereka berada pada kondisi separuh dari pria adalah
dalam lima keadaan, yaitu dalam persaksian, diyat, warisan, aqiqah, pembebasan
budak –yaitu siapa yang memerdekakan dua orang budak wanita sama dengan
memerdekakan seorang budak laki-laki. Dalam hadits disebutkan, “Barangsiapa
yang memerdekakan seorang budak laki-laki, maka ia akan selamat dari siksa
neraka. Barangsiapa yang memerdekakan dua budak wanita, maka ia akan selamat
dari siksa neraka.”
[Lihat fatwa Syaikh ‘Abdul Karim Al Khudair di website
pribadi beliau pada link: http://www.khudheir.com/text/5498]
Semoga dengan penjelasan ini semakin jelas apa yang dimaksud
wanita kurang akal dan agamanya. Semoga dengan benar memahami hal ini tidak
menyebabkan kita merendahkan wanita. Karena kenyataannya pula banyak wanita
yang mengungguli pria dalam hal kecerdasan dan memahami agama.
Wallahu Waliyyut Taufiq.
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar