Rabu, 26 Desember 2012

~ Saudariku Muslimah ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..


Saudariku muslimah… ketahuilah bahwa engkau dan manusia seluruhnya di muka bumi ini diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, demikian pula tujuan jin diciptakan tidak lain adalah untuk meyembah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : 
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu (yaitu mengesaknKu).” (Adz Dzariyat 56)

Ibadah dilakukan oleh seorang muslimah karena kebutuhannya terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai tempat sandaran hati dan jiwa, sekaligus tempat memohon pertolongan dan perlindungan. Dan ketahuilah saudariku bahwa ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya amal seorang muslimah, di samping dia harus mencontoh gerak dan ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam ibadahnya.

“Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan memurnikan dien (agama) kepadaNya, dengan mentauhidknnya.” (Al Bayyinah 5)

Ikhlas adalah meniatkan ibadah seorang muslimah hanya untuk mengharap keridhoan dan wajah Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata dan tidak menjadikan sekutu bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam ibadah tersebut. Ibadah yang dilakukan untuk selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau menjadikan sekutu bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai tujuan ibadah ketika sedang beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah syirik dan ibadah yang dilakukan dengan niat yang demikian tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Misalnya menyembah berhala di samping menyembah Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau dengan ibadah kita mengharapkan pujian, harta, kedudukan dunia, dan lain-lain. Syirik merusak kejernihan ibadah dan menghilangkan keikhlasan dan pahalanya.

Abu Umamah meriwayatkan, seseorang telah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? Apakah ia mendapatkan pahala?”

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ” Ia tidak mendapatkan apa-apa.”

Orang tadi mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali, dan Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tetap menjawab, ” Ia tidak akan mendapatkan apa-apa. ” Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karenaNya dan mengharap wajahNya.” (HR. Abu Dawud dan Nasai)

Ketahuilah saudariku… bahwa ikhlas bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ikhlas adalah membersihkan hati dari segala kotoran, sedikit atau pun banyak – sehingga tujuan ibadah adalah murni karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ikhlas hanya akan datang dari seorang muslimah yang mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menjadikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagi satu-satunya sandaran dan harapan. Namun kebanyakan wanita pada zaman sekarang mudah tergoda dengan gemerlap dunia dan mengikuti keinginan nafsunya. Padahal nafsu akan mendorong seorang muslimah untuk lalai berbuat ketaatan dan tenggelam dalam kemaksiatan, yang akhirnya akan menjerumuskan dia pada palung kehancuran di dunia dan jurang neraka kelak di akhirat.

Oleh karena itu, hampir tidak ada ibadah yang dilakukan seorang muslimah bisa benar-benar bersih dari harapan-harapan dunia. Namun ini bukanlah alasan untuk tidak memperhatikan keikhlasan. Ingatlah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala sentiasa menyayangi hambaNya, selalu memberikan rahmat kepada hambaNya dan senang jika hambaNya kembali padaNya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala senatiasa menolong seorang muslimah yang berusaha mencari keridhoan dan wajahNya.

Tetaplah berusaha dan berlatih untuk menjadi orang yang ikhlas. Salah satu cara untuk ikhlas adalah menghilangkan ketamakan terhadap dunia dan berusaha agar hati selalu terfokus kepada janji Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan balasan berupa kenikmatan abadi di surga dan menjauhkan kita dari neraka. Selain itu, berusaha menyembunyikan amalan kebaikan dan ibadah agar tidak menarik perhatianmu untuk dilihat dan didengar orang, sehingga mereka memujimu. Belajarlah dari generasi terdahulu yang berusaha ikhlas agar mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dahulu ada penduduk Madinah yang mendapatkan sedekah misterius, hingga akhirnya sedekah itu berhenti bertepatan dengan sepeninggalnya Ali bin Al Husain. Orang-orang yang yang memandikan beliau tiba-tiba melihat bekas-bekas menghitam di punggung beliau, dan bertanya, “Apa ini?” Sebagian mereka menjawab, “Beliau biasa memanggul karung gandum di waktu malam untuk dibagikan kepada orang-orang fakir di Madinah.” Akhirnya mereka pun tahu siapa yang selama ini suka memberi sedekah kepada mereka. Ketika hidupnya, Ali bin Husain pernah berkata, “Sesungguhnya sedekah yang dilakukan diam-diam dapat memadamkan kemurkaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.”

Janganlah engkau menjadi orang-orang yang meremehkan keikhlasan dan lalai darinya. Kelak pad hari kiamat orang-orang yang lalai akan mendapati kebaikan-kebaikan mereka telah berubah menjadi keburukan. Ibadah mereka tidak diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sedang mereka juga mendapat balasan berupa api neraka dosa syirik mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
“Dan (pada hari kiamat) jelaslah bagi azab mereka dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (Az Zumar 47-48)

“Katakanlah, Maukah kami kabarkan tentang orang yang paling merugi amalan mereka? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedang mereka menyangka telah mengerjakan sebaik-baiknya.” (Al Kahfi 103-104)

Saudariku muslimah… bersabarlah dalam belajar ikhlas. Palingkan wajahmu dari pujian manusia dan gemerlap dunia. Sesungguhnya dunia ini fana dan akan hancur, maka sia-sia ibadah yang engkau lakukan untuk dunia. Sedangkan akhirat adalah kekal, kenikmatannya juga siksanya. Bersabarlah di dunia yang hanya sebentar, karena engkau tidak akan mampu bersabar dengan siksa api neraka walau hanya sebentar.


Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selasa, 25 Desember 2012

~ 10 Sifat Bidadari Dunia ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..


Ada 10 (Sepuluh) Sifat dan jika semuanya terdapat pada diri seorang WANITA,maka dia berhak mendapatkan Kabar Gembira,Yakni SYURGA yang luasnya Seluas Langit dan Bumi ...SUBHANALLAH . . .

Di Antara Ke-Sepuluh Sifat itu .Adalah :

1 : Iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Iman yang menjadikan Pengawasan Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih dekat kepada diri-nya dari urat leher.Dia selalu mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada saat sendiri ataupun bersama,pada saat Rahasia dan terbuka ,pada saat Sulit dan Mudah. . .

Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupunperempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS.An Nahl :97)


2 : Berdiam Diri di Rumah dan tidak Bertabaruj (Bersolek untuk Orang Lain)

Hal ini di tetapkan karena para perusak Iman menginginkan wanita keluar dari rumah "Khususnya" di negara yang berdiri di atas Syari'at Islam "Qur'an dan Sunnah"Para perusak itu menginginkan agar WANITA Bertabaruj (Bersolek untuk Orang Lain) dan membuang rasa malu-nya,sehingga dia berperilaku sebagai wanita'' pada masa Jahiliyah .Mereka mengikut sertakan "baca : WANITA" di segala bidang kerja.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala .Berfirman :
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias danbertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.(QS.Al Ahzab :33)


3 : Menundukan Pandangan dan Menjaga Diri-nya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. (QS.An Nuur :31)Yakni pada kebimbangan dan Syhwat ,dia menundukan pandangan dan tidak melihat kepada laki'' yang bukan Mahrom'a . . .


4 : Menjaga Lisan-nya dari GHIBAH (Menggunjing) dan Namimah (Adu Domba).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS.Al Hujuraat :12)

Dan perkara yang paling banyak "merajalela" yang terjadi di kalangan Wanita"Naudzubillah" adalah : Menggunjing,Mencibir dan Mencela Orang lain,Khususnyakepada sesama kaum wanita . . .


5 : Menjaga Pendengaran-nya dari Nyanyian,Ucapan Kotor dan Sejenis-nya.Haramnya Lagu & NyanyianTermasuk dalam Madzhab Hanafi,Maliki,Syafi'i dan Hambali.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.Bersabda :Niscaya Akan muncul di suatu Jaman kaum dari Umatku yang menghalalkan Zina,Sutera,Khamr dan Alat-alat Musik (HR.Bukhari)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala .Berfirman :
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidakberguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (QS.Luqman :6)


6 : Menghormati Suami ,Menunaikan Hak-nya, Berusaha Membuat-nya Tentram dan Mentaatinya dalam Ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala . . .

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.Bersabda :
Apabila seorang Wanita Menunaikan Sholat 5 waktu,Berpuasa di Bulan Puasa,Taat kepada Suaminya Niscaya dia masuk Syurga Tuhan-nya (HR.Ahmad :1664)


7 : Hemat dalam Kehidupan ,Tidak Boros dalam Makanan,Pakaian dan tempat tinggal.Wanita MUSLIMAH hendaknya Menginfakan Kelebihan Hartanya di Jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ,dimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyimpan pahalanya di Sisi-Nya. . .

Allah Subhanahu Wa Ta'ala.Berfirman :
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS.Al Israa' :27)


8 : Tidak Menyerupai Laki-Laki : Wanita MUSLIMAH berusaha tidak meniru laki-laki dalam cara apapun,yang menjadi kekhususan bagi Laki-laki . Jangan mengubah Ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala .dimana telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala ciptakan di atasnya..

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam.Bersabda :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala  telah melaknat Para WANITA yang menyurupai Laki-Laki (HR.Bukhari)

dalam Hadits lain : Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah melaknat Washilah dan Mustaushilah (HR.Bukhari)Yang pertama adalah Wanita yang telah menyambung Rambutnya dan wanita yang meminta akan hal itu . .

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah melaknat Namishah dan Mutanammisha (HR.Bukhari)Wanita yang telah Mencukur Alisnya dan Menipiskan-nya ..Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan taufiq dan Hidayah-nya untuk Mereka "WANITA" . . .


9 : Berusaha Menjaga Sholat-Sholat,Puasa-Puasa dan Sedekah-Sedekah Sunnah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala .Berfirman :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (QS.Al Baqarah :286)

Karena Wanita memiliki Kesibukan di rumah ,khususnya terhadap Anak-anaknya..akan tetapi dia tidak melupakan bagiannya,terutama AL-QUR'AN danDZIKIR...


10 : Hendak-nya dia menjadi seorang Da'i di kalangan Para Wanita,menyeru kepada kebaikan dan melarang dari Kemungkaran :

Karena pada umumnya laki-laki tidak bisa berdakwa di kalngan kaum wanita.ia tidak bisa mengatasi masalah'' mereka dan tidak bisa Berkhalwat (Berduaan) denagn mereka..


Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Senin, 24 Desember 2012

~ Keutamaan Puasa Senin Kamis ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..


Puasa adalah di antara amalan yang mulia. Selain dari sisi kesehatan pun amat baik karena pencernaan akan beristirahat. Puasa senin kamis adalah di antara puasa yang bisa kita rutinkan setiap pekannya. Namun jika kita memilih salah satunya saja, misal puasa Senin saja, itu pun tidak masalah. Yang penting adalah amalan tersebut dirutinkan.

Beberapa keutamaan puasa Senin Kamis secara khusus diterangkan secara khusus dalam tiga dalil berikut.


[Dalil pertama]

Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)


[Dalil kedua]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi, shahih dilihat dari jalur lainnya. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1041)


[Dalil ketiga]

Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 4897)


Faedah Puasa Senin-Kamis
Beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kemaslahatan untuk badan dikarenakan ada waktu istirahat setiap pekannya.


Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Minggu, 23 Desember 2012

~ Shalat Dzuhur Bagi Wanita Di Hari Jum'at ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..


Wanita adalah di antara golongan yang mendapat keringanan tidak dibebani kewajiban shalat Jum’at. Jika wanita tidak shalat Jum’at, ia berarti menggantinya dengan shalat Dzuhur. Lalu berapa raka’at yang mesti ia lakukan? 

Jawaban:

Jumlah raka’at shalat Dzuhur adalah empat raka’at baik bagi laki-laki maupun perempuan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Baik dikerjakan di masjid atau di rumah, shalat Dzuhur tetap sama empat raka’at. Kecuali bagi musafir baik laki-laki maupun perempuan, boleh baginya mengqoshor shalat yaitu meringkas shalat empat raka’at menjadi dua raka’at.

Akan tetapi, jika si penanya memaksudkan shalat Dzuhur bagi wanita di hari Jum’at di rumahnya, maka ia shalat empat raka’at sama halnya dengan mengerjakan shalat Dzuhur di hari lainnya. Sedangkan, jika pergi ke masjid untuk shalat Jum’at, wanita tersebut mengerjakannya dua raka’at dan ia tidak perlu lagi mengerjakan shalat Dzuhur, walaupun shalat Jum’at tersebut tidak wajib untuknya. Inilah hal yang tidak diperselisihkan lagi oleh para ulama. (Sumber fatwa: Islamweb.net)

Lalu kapan wanita mulai melaksanakan shalat Dzuhur di hari Jum’at? Apakah mesti menunggu hingga jama’ah pria selesai merampungkan shalat Jum’at?

Al Lajnah Ad Daimah, komisi Fatwa di Kerajaan Saudi Arabia pernah ditanya,

“Apa hukum menunaikan shalat jumat bagi wanita? Apakah ia melaksanakannya sebelum atau sesudah shalat para pria atau ia shalat bersama mereka (kaum pria)?”

Jawaban yang disampaikan oleh para ulama komisi fatwa Al Lajnah Ad Daimah,

“Wanita tidak wajib melaksanakan shalat Jum’at. Namun jika wanita melaksanakan shalat Jumat bersama imam shalat Jumat, shalatnya tetap dinilai sah. Jika ia shalat di rumahnya, maka ia kerjakan shalat Dzuhur empat rakaat. Ia boleh mulai mengerjakan shalat Dzuhur tadi setelah masuk waktu Dzuhur, yaitu setelah matahari tergelincir ke barat (waktu zawal). Dan sekali lagi dia tidak boleh laksanakan shalat jumat (di rumah) sebagaimana maksud keterangan sebelumnya.

Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua, Syaikh ‘Abdur Rozaq ‘Afifi selaku wakil ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota dan Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud selaku anggota.



Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sabtu, 22 Desember 2012

~ Muslimah Yang Ikhlas ~


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim..


Saudariku muslimah… ketahuilah bahwa engkau dan manusia seluruhnya di muka bumi ini diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, demikian pula tujuan jin diciptakan tidak lain adalah untuk meyembah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahKu (yaitu mengesaknKu).” (Adz Dzariyat 56)

Ibadah dilakukan oleh seorang muslimah karena kebutuhannya terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai tempat sandaran hati dan jiwa, sekaligus tempat memohon pertolongan dan perlindungan. Dan ketahuilah saudariku bahwa ikhlas merupakan salah satu syarat diterimanya amal seorang muslimah, di samping dia harus mencontoh gerak dan ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam ibadahnya.

“Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan memurnikan dien (agama) kepadaNya, dengan mentauhidknnya.” (Al Bayyinah 5)

Ikhlas adalah meniatkan ibadah seorang muslimah hanya untuk mengharap keridhoan dan wajah Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata dan tidak menjadikan sekutu bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam ibadah tersebut. Ibadah yang dilakukan untuk selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau menjadikan sekutu bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai tujuan ibadah ketika sedang beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah syirik dan ibadah yang dilakukan dengan niat yang demikian tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Misalnya menyembah berhala di samping menyembah Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau dengan ibadah kita mengharapkan pujian, harta, kedudukan dunia, dan lain-lain. Syirik merusak kejernihan ibadah dan menghilangkan keikhlasan dan pahalanya.

Abu Umamah meriwayatkan, seseorang telah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? Apakah ia mendapatkan pahala?”

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ” Ia tidak mendapatkan apa-apa.”

Orang tadi mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali, dan Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tetap menjawab, ” Ia tidak akan mendapatkan apa-apa. ” Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karenaNya dan mengharap wajahNya.” (HR. Abu Dawud dan Nasai)

Ketahuilah saudariku… bahwa ikhlas bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ikhlas adalah membersihkan hati dari segala kotoran, sedikit atau pun banyak – sehingga tujuan ibadah adalah murni karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ikhlas hanya akan datang dari seorang muslimah yang mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menjadikan Allah Subhanahu Wa Ta'alah sebagi satu-satunya sandaran dan harapan. Namun kebanyakan wanita pada zaman sekarang mudah tergoda dengan gemerlap dunia dan mengikuti keinginan nafsunya. Padahal nafsu akan mendorong seorang muslimah untuk lalai berbuat ketaatan dan tenggelam dalam kemaksiatan, yang akhirnya akan menjerumuskan dia pada palung kehancuran di dunia dan jurang neraka kelak di akhirat.

Oleh karena itu, hampir tidak ada ibadah yang dilakukan seorang muslimah bisa benar-benar bersih dari harapan-harapan dunia. Namun ini bukanlah alasan untuk tidak memperhatikan keikhlasan. Ingatlah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala sentiasa menyayangi hambaNya, selalu memberikan rahmat kepada hambaNya dan senang jika hambaNya kembali padaNya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala senatiasa menolong seorang muslimah yang berusaha mencari keridhoan dan wajahNya.

Tetaplah berusaha dan berlatih untuk menjadi orang yang ikhlas. Salah satu cara untuk ikhlas adalah menghilangkan ketamakan terhadap dunia dan berusaha agar hati selalu terfokus kepada janji Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan balasan berupa kenikmatan abadi di surga dan menjauhkan kita dari neraka. Selain itu, berusaha menyembunyikan amalan kebaikan dan ibadah agar tidak menarik perhatianmu untuk dilihat dan didengar orang, sehingga mereka memujimu. Belajarlah dari generasi terdahulu yang berusaha ikhlas agar mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dahulu ada penduduk Madinah yang mendapatkan sedekah misterius, hingga akhirnya sedekah itu berhenti bertepatan dengan sepeninggalnya Ali bin Al Husain. Orang-orang yang yang memandikan beliau tiba-tiba melihat bekas-bekas menghitam di punggung beliau, dan bertanya, “Apa ini?” Sebagian mereka menjawab, “Beliau biasa memanggul karung gandum di waktu malam untuk dibagikan kepada orang-orang fakir di Madinah.” Akhirnya mereka pun tahu siapa yang selama ini suka memberi sedekah kepada mereka. Ketika hidupnya, Ali bin Husain pernah berkata, “Sesungguhnya sedekah yang dilakukan diam-diam dapat memadamkan kemurkaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.”

Janganlah engkau menjadi orang-orang yang meremehkan keikhlasan dan lalai darinya. Kelak pad hari kiamat orang-orang yang lalai akan mendapati kebaikan-kebaikan mereka telah berubah menjadi keburukan. Ibadah mereka tidak diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sedang mereka juga mendapat balasan berupa api neraka dosa syirik mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
“Dan (pada hari kiamat) jelaslah bagi azab mereka dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (Az Zumar 47-48)

“Katakanlah, Maukah kami kabarkan tentang orang yang paling merugi amalan mereka? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedang mereka menyangka telah mengerjakan sebaik-baiknya.” (Al Kahfi 103-104)

Saudariku muslimah… bersabarlah dalam belajar ikhlas. Palingkan wajahmu dari pujian manusia dan gemerlap dunia. Sesungguhnya dunia ini fana dan akan hancur, maka sia-sia ibadah yang engkau lakukan untuk dunia. Sedangkan akhirat adalah kekal, kenikmatannya juga siksanya. Bersabarlah di dunia yang hanya sebentar, karena engkau tidak akan mampu bersabar dengan siksa api neraka walau hanya sebentar.


Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci..
Amin Ya Rabbal 'Alamin..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.